Looking Beyond the Seed

Ketika kita menjadi pemimpin seperti Yesus, kita mengikuti jejaknya yaitu menjadi pemimpin yang termotivasi oleh hati yang melayani. Melayani disini artinya tidak hanya “taking charge” tetapi juga “taking care of those in your charge”. “Taking care” dapat dilakukan dengan melihat potensi-potensi yang ada di dalam diri pengikutnya dan membantu mengembangkannya, sehingga menambahnya “value” dari orang tersebut. Seorang pemimpin yang baik harus dapat peka untuk melihat lebih dalam lagi apa potensi dan kualitas yang dimiliki pengikut-pengikutnya looking beyond the seed !

Sama seperti Yesus ketika memilih murid-muridNya, Ia melihat setiap potensi murid-muridnya. Salah satu contohnya adalah Petrus. Pada Lukas 5:10b Yesus berkata “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia”. Yesus bisa melihat kualitas dan potensi di dalam diri Petrus dan memilih Petrus. Ia tahu kedepannya Petrus dapat menjadi seorang yang dapat membawa banyak jiwa untuk lebih mengenal Tuhan. Pada Matius 16:18 dituliskan “Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya”. “Batu Karang” disini merujuk kepada Petrus yang menjadi pemimpin besar pertama di gereja Yerusalem.

Kita percaya bahwa Tuhan pasti memiliki panggilan untuk setiap anak-anakNya. Seperti yang tertulis di Efesus 4:7 yaitu “Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus”. Kita sebagai pemimpin bertugas untuk dapat melihat benih tersebut dan mengembangkannya.

Allah memanggil kita sebagai anggota-anggota tubuhnya. Sebagian dari kita bisa melakukan satu tugas, yang lain bisa melakukan tugas lainnya. Bersama-sama kita dapat lebih lengkap memuliakan Tuhan sesuai dengan karunia masing-masing. Seperti Yesus, Ia merekrut Yakobus, Petrus, kemudian Paulus, Markus, Timotius, dan lain-lain. Keputusan Yesus sebagai pemimpin ini dapat menjadi contoh bagi kita bahwa kita sebagai pemimpin juga dapat melibatkan orang-orang yang memiliki karunia yang berbeda-beda untuk bersama-sama mencapai pemenuhan tubuh Kristus.

Efesus 4:11-13 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunaan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.

Untuk seorang pemimpin dapat melihat potensi di dalam diri pengikutnya dan kemudian add value, beberapa hal dapat dilakukan seperti :
1.) Meluangkan waktu untuk mentoring,
2.) Menjadi pendengar yang baik,
3.) Memberikan afirmasi terhadap karunia dan talenta yang dimiliki orang lain,
4.) Memberikan perspektif dalam bentuk saran, masukan, arahan untuk membantu orang lain bertumbuh.

Previous
Previous

Pemuridan

Next
Next

Lead to Serve