Willingness to Change

Dunia mengajarkan untuk mendengarkan kata hati, padahal hati itu jahat dan banyak bertentangan dengan firman Tuhan. Everything Jesus did was leading out of the heart to serve others. Belajar dari hati Yesus Kristus Untuk memimpin. Ada 2 motivasi yang membuat orang mau mempimpin :

1). Tanggung jawab untuk melayani,
2). Penghargaan ketika memimpin.

When you bend down to serve, God will lift you to lead (semua nya bermula dari kita melayani Yesus). If you lead for any other reason than to serve others, you will never be a great leader.

Ketika kita mau bertumbuh menjadi serupa dalam kristus dalam hal leadership, kita juga harus punya mentor dan sponsor. Sponsor itu orang-orang yang bisa bawa kita lebih lagi dalam Tuhan.

Mulai punya waktu untuk bangun hubungan untuk orang-orang sekitar, ketika kita mau mulai memimpin dan memberikan dampak (You need to have trust and relationship to start an influence).

I attract who i am not who i want, who you are attract people. Who you are, determine who you influence. So, let people following you because you like Jesus.

Leaders must be willing to change (pati ada pain dan suffering), and desire to grow. Keengganan leaders untuk merubah karakter buruknya, akan berakibat ke motivasi hati yang berpotensi salah berulang kali.

So, ketika kita punya keinginan untuk berubah serupa dengan kristus dan juga memiliki hati untuk melayani sesama dengan humble dan respect, kita bisa menjadi good leadership di dalam Tuhan.

Previous
Previous

Obat Pahit Dalam Kepemimpinan

Next
Next

My Biggest Enemy Was My Inner Me