Tak Kenal Maka Tak Ikut

‭Karena itu Saudara-saudari yang saya kasihi, sebagaimana kalian selalu taat kepada saya, sekarang saya mendorong kalian untuk berusaha hidup dengan cara yang pantas bagi orang yang sudah diselamatkan oleh Allah, dengan takut dan hormat kepada-Nya. – Filipi 2:12a TSI‬

Tulisan saya hari ini hanya akan berfokus pada ayat yang terambil dari Filipi 2:12a. Dalam ayat di atas, rasul Paulus mengingatkan kita untuk hidup dengan cara yang pantas bagi orang yang sudah diselamatkan oleh Allah. Kalimat tersebut juga berarti, kita akan dapat untuk memulai gaya hidup yang benar dengan mengenal Allah dan merenungkan karya penebusanNya melalui kematian Kristus bagi kita. J. I. Packer dalam bukunya “Knowing God” juga mengingatkan bahwa sebenarnya tujuan manusia adalah untuk mengenal Allah.

Bagaimana kita bisa mengenal Allah? Rasul Paulus menggunakan kata takut dan gentar. Takut dan gentar yang dimaksud adalah kita harus menempatkan rasa hormat akan penyingkapan Allah melalui Alkitab. Alkitab bagi orang Kristen adalah sumber kebenaran dan penyingkapan Tuhan agar kita bisa mengenal Dia, dan dalam Alkitab pula terdapat panduan akan hidup yang benar di mata Tuhan, termasuk bagaimana cara kita memimpin.

Takut dan gentar juga akan membuat kita berada dalam proporsi yang sebenarnya, untuk merendahkan hati kita dalam melayani sesama sebagai pelayan. Kita sebagai manusia yang telah diselamatkan oleh Allah sudah diberikan kuasa sebagai anak-anak Allah (Yoh 1:12), namun bukan berarti dengan kuasa tersebut kita boleh arogan. Justru karena kita memiliki kuasa, kita harus menunjukkan bahwa kita siap untuk melayani, memberi solusi, dan membantu kehidupan orang-orang di sekitar kita sesuai dengan teladan Kristus. Kuasa apabila berada di tangan yang benar dan mau merendahkan hati, baru akan berguna bagi sesama kita, sesuai dengan yang dikatakan oleh Jon Stott.

Jadi, siapkah kita untuk menjadi pemimpin yang rendah hati dan memberikan solusi sesuai teladan Kristus? Tuhan Yesus memberkati!